#bukanahlireview "Almond"

🌻🌻 



    Akhirnya beberapa bulan yang lalu aku memberanikan diri menyusuri Gramedia Malioboro Mall setelah sekian lamanya tidak hunting book di toko buku. Tentu banyak buku yang masuk wishlist ku selama pandemi ini. Salah satunya novel ini, di acara BTS In The Soop Season 1 yang rilis tahun lalu, aku melihat scene dimana Min Yoongi tengah duduk di pinggir danau dan sedang membaca novel ini. Awalnya tidak terlalu memperhatikan apa yang sedang ia baca (sebenarnya karena emang kalah perhatian ke muka yoongi), setelah ramai cuitan di Twitter bahwa novel yang ia baca termasuk dalam rak best seller alias worth to buy and read tanpa berpikir lama langsung mampu menggeser wishlist book sebelumnya. 


skksks ganteng bukan? 😳 Tapi percayalah bukan semata-mata karena Min Yoongi, tetapi setelah aku membaca sneak peak novel ini yang membuat aku ingin buru-buru membacanya. 

    Menceritakan seorang remaja laki-laki yang mengidap Alexitimia, memiliki amigdala yang berukuran kecil sehingga membuat ketidakmampuan mengungkapkan emosi seperti rasa takut, cemas, sedih, senang, dan lain-lain. Penyakit itu akan sembuh apabila terus dilatih, dibantu seorang Ibu dan Nenek. Novel ini ternyata ditulis berdasarkan kisah nyata, menggambarkan Alexitimia sebagai penambah imajinasi.

    Almond telah diterjemahkan oleh Suci Anggunisa Pertiwi dan diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Grasindo. Sohn Won-Pyung, sang penulis berhasil meraih penghargaan 10th The Changbi Young Adult Literature Prize dimana Almond merupakan novel fiksi pertamanya. Berjumlah total 222 halaman dengan harga Rp88.000,00 untuk Pulau Jawa.

💜

    For glimpse, cover berbeda dengan novel terbitan yang asli dari Korea, bisa dilihat perbedaannya sendiri dari kedua foto diatas. Cover dikerjakan kembali dengan warna hijau mint ditambah gambar animasi remaja laki-laki yang terlihat berkarakter "dingin". Sedangkan cover bagian belakang berisi tagline yang bagiku cukup berpengaruh, yaitu "Novel Remaja Korea, Lebih Kuat Dari Film dan Menegangkan Seperti Drama" sedikit cheesy tapi justru mampu membuat buru-buru ke kasir (ngga sih). Dibawah tagline itu masih ada enam bagian review dari tokoh-tokoh penting mulai dari novelis, sutradara, produser hingga kritikus penerbit. Satu review yang membuat aku terbirit-birit ke kasir (ini beneran), review dari produser Jang Wonseok dimana beliau menyatakan penyakit orang balik layar perfilman adalah fokus mengerjakan konten berdurasi 2 jam. Pada kenyataannya, sang produser mampu menyelesaikan novel tersebut hingga akhir. Ini berarti, membaca Almond se-seru itu, ya kan?

💜

    Benar saja, aku menikmati rangkaian kata dan alur di depan. Terima kasih buat penerjemah yang telah membantu readers memudahkan imajinasi terhadap si Almond ini. Tidak banyak novel terjemahan yang bisa dibaca dengan enjoy. Pertama kali bagiku membaca novel yang dikasih nomor per bagian ceritanya. Penulis pun merangkai kejadian dengan singkat namun cukup jelas menggambarkan semua latar beserta alurnya. Hal itu dibantu dengan layout nya yang rapi, line space yang longgar sehingga tidak terlihat padat dan full dalam satu halaman, to the point dan tidak membuat pusing. Penggambaran latar dan alur jelas, sungguh seperti menonton drama korea tapi ini membaca (jadi gimana hmm). Sensasi roller coaster, bikin mood naik turun terjungkal tertekan terpental terlena terpesona ter ter ter. 

💜

    Silahkan disimpulkan sendiri apakah novel ini berakhir bahagia atau bahkan menyedihkan bagimu. Aku sangat merekomendasikan buku ini. Secara konten maupun layout aku suka. Aku pastikan novel ini masuk nomisasi best fiction for me. Penyampaian value ada di akhir, tapi kalau kamu menyadari value sedari awal itu bagus, berarti kamu peka.  

"Aku berharap dengan adanya novel ini dapat membantu orang yang terluka, terutama anak-anak yang masih belum bisa menemukan jati dirinya. Anak-anak memang mendambakan cinta, di saat yang bersamaan mereka adalah orang yang paling banyak memberikan cinta." -Sohn Won-Pyung




*yeyyyy akhirnya aku menyelesaikan novel ini hwaaa perjalanan panjang dari beli sampe selesai baca. jujurly aku ga bosen samsek bacanya, malah aku pengin re-read. fun fact, sttt cuman kamu yang tau. Aku nangis masaaaa huhuhu di episode 4. Aku baca sambil dengerin lagunya BTS yang judulnya Spring Day masyaallah tersedu-sedu merasa orang paling sedih wkwkwk asli seru banget gaes bacanya kayak nonton drama beneran. Makasii dah mau baca, bhayy see u di reading list selanjutnya. dadah!!*


🌻🌻

Komentar